Rasulullah telah melakukan banyak hal untuk agama Islam. Beliau rela
berkorban demi umatnya dan berjalan di jalan Allah. Namun, banyak
halangan dan rintangan yang harus beliau hadapi. Dengan satu kata ini,
Nabi selamat dari pembunuhan yang sangat dekat dengan dirinya. Simaklah
kata penyelamat yang dimaksud berikut ini.

Pada zaman dahulu, Islam belumlah berkembang seperti sekarang ini.
Dahulu, untuk beribadah saja, sangat sulit karena terjadi banyak
pertarungan antar agama dan negara dalam merebutkan kekuasaan. Kesulitan
itulah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan sebelum Nabi lahir,
sudah banyak Nabi yang berkorban untuk membela agama Allah. Namun kita
selalu melihat bagaimana Nabi selamat dari pembunuhan.
Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah dimana Allah memberikan mukjizat
terbesar-Nya, yakni Al-Qur’an untuk disampaikan kepada umatnya. Awalnya,
Nabi melakukan dakwah secara diam-diam hingga pada akhirnya beliau
berdakwah secara terang-terangan. Pada saat itulah banyak pihak yang
tidak suka dengan keberadaan Nabi, bahkan banyak juga yang meragukan apa
yang disampaikan oleh Nabi. Namun, Allah tidak membiarkan kekasihnya
itu disakiti oleh orang lain. Banyak mukjizat Allah yang diberikan
kepada Nabi Muhammad untuk memudahkan jalannya menyebarkan agama Islam.
Salah satu keajaiban dalam dakwah Nabi terjadi ketika seorang lak-laki
yang tidak jadi membunuh Nabi karena satu kata dari beliau.
Kisah kenapa Nabi selamat dari pembunuhan ini bermula ketika seorang
laki-laki Badui bernama Ghaurats diutus untuk membunuh Nabi Muhammad
SAW. Pada saat itu, Nabi bersama para sahabatnya sedang beristirahat di
bawah pohon rindang setelah melakukan perjalanan. Mereka merebahkan
badan di bawah pohon itu. Sebelum Nabi ikut bersitirahat, beliau
menancapkan pedangnya di sebuah batang berduri yang terletak agak jauh
dari beliau.
Pada saat itulah, laki-laki Badui itu mengendap-endap menuju pedang Nabi
dan berniat untuk mengambilnya. Ia mengambil pedang itu dengan sangat
pelan-pelan agar tidak ketahuan. Akhirnya, ia mendapatkan pedang itu dan
langsung menodongkannya ke leher Nabi. Kemudian, ia berkata bertanya
kepada Nabi, siapakah yang bisa menghalangi niatnya untuk membunuh Nabi.
Lalu Nabi menjawab dengan tegas, Allah.
Tak menyerah dengan satu pertanyaan, laki-laki Badui itu tetap
menanyakan hal yang sama pada Nabi dan Nabi selalu menjawabnya dengan
jawaban yang sama pula. Mendengar jawaban Nabi dengan tanpa keraguan
itu, laki-laki Badui itu pun kembali menyarungkan pedang Nabi dan
terduduk di samping beliau. Nabi pun memanggil para sahabatnya dan
menceritakan semua yang telah terjadi. Namun, beliau tidak menghukum
laki-laki itu.
Berdasarkan cerita tersebut, kita tahu bahwa Allah melindungi Nabi agar
selamat dari pembunuhan. Apabila Allah tidak menghentikan laki-laki itu,
maka Nabi akan terbunuh oleh laki-laki itu. Terlebih dengan pedang yang
sudah sangat dekat dengan leher beliau. Namun, Allah akan selalu
melindungi hamba-Nya yang paling mulia ini. Sebuah hadist juga telah
menjelaskan bahwa apabila kita dekat dengan Allah, maka Allah akan lebih
dekat dari urat nadi hamba-Nya.
Sebagai seorang muslim, kita harus sadar bahwa mendekat kepada Allah
akan mendapatkan pertolongan yang tidak terduga. Hal ini sudah
dibuktikan melalui kisah pada zaman Rasul ini. Selain itu, hikmah yang
bisa kita ambil adalah Nabi tidak pernah ada keraguan sedikit pun
mengenai kuasa Allah. Beliau selalu melakukan apa yang diperintah oleh
Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya. Itulah mengapa Allah
sangat menyayangi hamba-Nya yang satu ini.
sumber : kumpulanmisteri.com