Aku dan suamiku sudah menikah
setahun lebih. Sebenarnya, kehidupan kami biasa saja, setelah pacaran
beberapa waktu kami merencanakan pernikahan. Karena kami lahir di desa,
biasanya cuman perlu mendaftarkan diri di KUA saja, tidak mengadakan
pesta apapun.
berkata harus lembur, awalnya aku
pikir lembur seperti biasa, tapi dia harus lembur setiap hari, dan
pulang larut sampai jam 1 atau jam 2 subuh. Sepulang kerja, ia langsung
pergi mandi dan tidak pernah perhatikan aku, kemudian ia pasti langsung
mencuci bajunya.
Hari itu aku pulang kerja lebih cepat dan menunggu di depan kantornya. Ternyata, suamiku benar-benar tidak lembur! Begitu jam pulang kerja dia langsung keluar kantor dan mengendarai sepedanya, tapi ia tidak pulang ke rumah. Hal ini membuat aku semakin yakin ia selingkuh! Apalagi ia pulang langsung mandi dan cuci baju karena takut aku mencium wangi wanita lain.
Kami juga tidak berencana begitu cepat punya anak, setelah menikah
setahun, suamiku akhirnya mendapat kenaikan gaji dan bisa menabung
sedikit. Ditambah dengan uang pinjaman ke sanak saudara, akhirnya kami
membeli rumah kecil. Di hari kami mendapatkan kunci rumah kami, suamiku
memelukku dan berkata, "Istriku, aku berjanji akan memberikan
keluarga bahagia, mulai sekarang, kita punya 'rumah' yang sebenarnya,
kamu harus bersiap, aku akan berjuang, kamu harus jaga kesehatan, kita
akan segera punya anak Aku mengangguk bahagia mendengar semua ini.
Aku tidak tahu apa aku yang salah, atau suamiku yang berbeda, sejak kami
membeli rumah, karena harus mengembalikan uang pinjaman, ekonomi kami
memang lebih sulit dan lebih banyak tekanan. Tapi sejak itu, suamiku
sering
Hari itu aku pulang kerja lebih cepat dan menunggu di depan kantornya. Ternyata, suamiku benar-benar tidak lembur! Begitu jam pulang kerja dia langsung keluar kantor dan mengendarai sepedanya, tapi ia tidak pulang ke rumah. Hal ini membuat aku semakin yakin ia selingkuh! Apalagi ia pulang langsung mandi dan cuci baju karena takut aku mencium wangi wanita lain.
Tapi kemudian aku melihat dia masuk ke sebuah restoran barbeque. Aku
waktu itu diam di sebrang jalan memperhatikan, aku melihat dia keluar
dengan baju putih dan mulai memanggang daging. Suamiku memang pernah
bilang dulu dia suka memanggang daging di rumahnya dan semua orang
bilang danging panggangannya itu enak. Melihatnya sedang memanggang
disana, aku mulai meneteskan air mata. Aku memutuskan untuk menyebrangi
jalan dan duduk di restorannya. Seorang pegawai menanyakan apa yang mau
aku pesan, aku cuman berkata. Aku mau segelas minuman, tolong antarkan
ke koki yang sedang memanggang daging.
Pegawai itu merasa aneh, namun tetap melakukannya, saat menerima minuman
itulah, suamiku mengangkat kepalanya dan melihat aku, lalu meminum
habis minuman itu dan langsung menghampiri aku. Sayang, kenapa kamu bisa
datang kesini? Aku langsung memeluknya dan berkata, Aku tunggu kamu
pulang kerja.
Malam itu suamiku menjelaskan semuanya, ia punya kemampuan memanggang
dan tidak merasa lelah, dia cuman ingin menghasilkan sedikit uang
tambahan. Aku berkata pada suamiku, Aku bingung kenapa kamu setiap
pulang langsung mandi dan cuci baju, ternyata kamu takut aku mencium bau
asap dan daging, aku malahan mengira kamu punya perempuan lain, jadi
hari ini aku pergi mencari kamu Suamiku kemudian memelukku dan mencium
keningku, Mana mungkin? Kamu adalah wanita paling sempurna buat aku,
nggak ada orang yang bisa menggantikannya!