Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencabut
peringatan dini tsunami akibat gempa 7,8 skala Richter (SR) yang
mengguncang kawasan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) telah meminta masyarakat untuk kembali ke
rumah masing-masing. "Masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing
dengan tenang.
Tidak perlu takut dan kondisi aman," kata Kepala Pusat Data, Informasi,
dan Humas BNPB Sutopo, Rabu malam. Menurut Sutopo, tsunami memang
terdeteksi di dua titik. Tsunami terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10
sentimeter pada pukul 21.15 WIB dan di Padang setinggi 5 sentimeter pada
pukul 21.40 WIB.
Gempa Besar Terjadi di Mentawai, Indonesia Berduka

Meski demikian, BNPB mendapat laporan
dari BPBD sejumlah daerah bahwa
masyarakat dalam kondisi aman. BPBD Mentawai telah melakukan komunikasi
melalui radio dan melaporkan bahwa masyarakat berada di tempat yang
aman.
"Masyarakat di Sikakap, Pagai Selatan, Sipora, Siberut, dan Kepulauan
Mentawai lain dalam kondisi aman dan mengungsi di tempat yang tinggi,"
ucapnya. Sutopo melanjutkan, di daerah-daerah di pulau dan sepanjang
pantai barat Sumatera, seperti Nias Selatan, Nias, Simeuleu, Aceh
Singkil, Aceh Barat, Muko-Muko, daerah di sepanjang Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung, dilaporkan aman.
"Tidak ada korban jiwa, kerusakan bangunan dan tsunami tidak terlihat di pantai," ucap Sutopo.
"BMKG Sumbar telah mencabut peringatan tsunami untuk 15 daerah sejak
pukul 21.30 WIB," kata dia. Kemudian, masyarakat di Kota Padang dan
sebagian di pesisir barat Sumatera merespons peringatan tsunami dengan
evakuasi di selter tsunami. Sebelumnya, BNPB membangun beberapa selter
dan telah digunakan masyarakat. BNPB juga memanfaatkan atap masjid,
gedung bertingkat, sekolah, dan lainnya.
"Di beberapa tempat, terjadi kepanikan dan kemacetan lalu lintas karena
banyak masyarakat yang membawa kendaraan bermotor," tutur Sutopo.
(Sumber : Kompas.com)