Ustadz
Jefri Al-Buchori sudah meninggalkan kita. Tiga tahun lalu, dalam usia
yang masih sangat muda yakni 40 tahun. Suami Pipik Dian Irawati itu
meninggal dalam keadaan kecelekaan.
Jauh sebelum maut menjemputnya, ustadz gaul itu pernah ceramah mengenai kematian. Mati muda dan segala persiapannya.
Berikut ceramah singkatnya seperti dilansir dari sebuah kanal tayangan.
***
Bicara
soal mati itu, kadang-kadang yang muda itu jadi sombong. Yang muda
hanya berpikir yang mati hanya yang tua. Karena cara berpikirnya adalah
cara berpikir logika. Kalau logika ya seperti itu cara berpikirnya.
Logika kan bicara, mangga muda atau mangga tua yang dipetik? Yang
sering dipetik mangga tua. Jadi siap-siap yang tua.
Sekarang
timbul lagi pertanyaan logika. Kelapa muda atau tua yang dipetik? Semua
rata-rata kelapa muda yang dipetik. Jadi yang muda juga harus
siap-siap.
Artinya dari sini digambarkan
urusan mati nggak memandang yang muda atau tua. Mati itu pasti, nggak usah lama-lama. Belum tentu kita akan panjang umur.
Banyak
orang sesungguhnya takut mati. Siapa yang takut mati? Sudah pasti yang
takut mati yang tidak percaya kepada Allah. Kita di dunia ini kan
mengembara, kita ini merantau ke dunia. Yang namanya merantau pasti akan
pulang kampung. Lihat setiap kali setelah Ramadhan, banyak yang
kembali ke kampung halaman. Lihat perilaku dan sikap mereka ketika
pulang kampung, 11 bulan di perantauan, bulan ke-12 ketika pulang
kampung tidak membawa rasa malu. Malu dong ketika di Jakarta lama-lama
tapi ketika pulang kampung tidak bawa apa-apa. Malu dong pastinya nggak
bawa sesuatu. Lalu bagaimana dengan kampung akhirat? Masa nggak bawa
apa-apa?
Lihat
perjuangan orang kampung (dunia). Di terminal ada yang tidur dua hari
saking takutnya tidak bisa pulang kampung. Begitu mobil datang bawa
barang banyak, belum anak kanan kiri. Mau masuk juga serba salah karena
pintu busnya kecil, akhirnya barang di lempar eh mobil jalan.
Orang
pengin pulang kampung dengan naik kereta sampai tidur di lantai, di
lorong kereta, di lewati orang-orang. Saking takutnya bila tidak bisa
pulang kampung.
Kita
lihat bila persiapan pulang ke kampung akhirat. Pergi ke masjid, di
bawah ramai di lantai dua ramai. Kadang dibilang gila untuk urusan
akhirat sementara urusan dunia dianggap wajar? Karena orang beriman
meyakini bahwa ada hari akhir.
Duh, namanya hidup ada masa expired. Ada masa kadaluarsa.
Semoga ada hikmah yang bisa diambil.